Selasa, 28 Oktober 2014

Sejarah El Clasico

Hampir semua tahu El Clasico menyuguhkan perseteruan yg menarik antara Real Madrid dan Barcelona, tapi hanya sedikit yg tahu bagaimana rivalitas itu dimulai.

Dunia ini seakan diramaikan oleh peran dan rivalitas antarnegara, yg kadang sudah berjalan selama bertahun-tahun. Ini 'dilestarikan' lewat pemberitaan media-media dunia.
Tapi, mau tak mau, inilah fakta yg harus kita terima. Namun demikian ada juga rivalitas seru dan menarik yg bisa kita nikmati, yaitu pertarungan antara 22 orang paling atletis di lapangan berukuran kurang lebih 110x80m, Real Madrid kontra Barcelona.

Untuk sejumlah tim olahraga, tak sedikit rivalitas yg juga memiliki sejarah tersendiri. Di olahraga tinju misalnya, di mana ada Muhammad Ali kontra Joe Frazier yg begitu ikonik, atau New York Yankees melawan Boston Red Sox di cabang baseball. Namun di sepakbola, perseteruan antara Real Madrid dan Barcelona memiliki tempat tersendiri di benak pecinta sepakbola.

Rivalitas antara Los Galacticos dan Blaugrana itu lebih dari sekadar rivalitas biasa antarklub atau mereka yg fanatik, juga lebih dari sekadar sukses komersil atau keberhasilan menghadirkan satu miliar pemirsa yg menyaksikan langsung laga ini. Clasico adalah panggung di mana setiap tahunnya warga Katalonia memproklamasikan kemerdekaan mereka dari Spanyol.

Quote:Katalonia sendiri merupakan suatu negara yang memiliki bahasa, budaya dan identitas sendiri sampai 11 September 1714, ketika Raja Philip V menaklukkan daerah Katalan. Beberapa saat kemudian, sejumlah teritori di Iberia juga digabungkan, yang kini menjadi daerah yang kita kenal sebagai Spanyol.



Selama 200 tahun lebih, bahasa Spanyol terus diperkenalkan di Katalonia dan hingga akhirnya menjadi bahasa resmi dari daerah tersebut. Warga Katalan tetap diperbolehkan menggunakan bahasa ibu, namun semua hal perizinan, sekolah, dokumen dan bahkan media diharuskan menggunakan bahasa Spanyol. Hal ini membuat kebanggaan warga Katalan terkikis, tapi tak sampai hilang.

Pada awal abad 20an, Katalonia membuat usaha besar untuk bisa menegaskan kemerdekaan. Sayangnya, rencana mereka diredam oleh Franco, militan pro Madrid, yg kemudian menjadi satu-satunya diktator Spanyol di akhir Perang Sipil Spanyol pada 1939, dan selama 36 tahun ke depan, dia memerintah negaranya dengan menjadikan ketakutan, tekanan dan kekuatan militer sebagai senjatanya.

Namun ada juga yang berusaha melakukan pemberontakan, terutama mereka yang berasal dari daerah Basque dan Katalan, meski para pemberontak dari daerah lain juga terus bermunculan bak jamur di musim hujan. Pemberontak yang tertangkap kemudian disiksa, dipaksa memberikan informasi dan kemudian dibunuh.

Di masa sulit sejarah Spanyol inilah yang kemudian menjadikan Barcelona muncul lebih dari sekadar klub. Mereka berubah menjadi simbol kebanggaan dari warga Katalan dan mewakili harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Rezim penguasa memiliki wakilnya tersendiri, Real Madrid. Tak sedikit yang kemudian menilai Real Madrid adalah perwakilan dari pihak yang berseberangan dgn Barcelona.

Setelah Franco meninggal dunia pada 1975, yang berujung pada berakhirnya pemerintahan kediktatoran miliknya, hak Katalonia, termasuk penggunaan bahasa Katalan di smua pertokoan 


Hari ini, Real Madrid, yang mengenakan seragam putih-putih, masih mewakili Spanyol yang murni dan bersatu. Sebaliknya, Barcelona dengan bangganya mewakili bendera Katalan, yang merupakan satu-satunya bendera di Katalonia, yg tersemat di jersey mereka sebagai bentuk dukungan atas perjuangan tanpa henti untuk negara yang merdeka.

Lalu, bagaimana dengan masa depan El Clasico itu sendiri?

Situasi yang ada sekarang mengindikasikan El Clasico akan segera berakhir. Tak ada lagi duel panas antara Barcelona dan Real Madrid karena warga Katalonia berusaha untuk memisahkan diri dari Spanyol, untuk kesekian kalinya.

Diungkapkan presiden La Liga Javier Tebas, jika memang Katalonia berhasil dengan usaha mereka menjadi negara yang merdeka, maka sesuai dengan aturan olahraga Spanyol, itu berarti Barcelona tak akan diperbolehkan bermain di La Liga. Ya, dengan kata lain tak akan ada lagi kompetisi panas antara Barcelona dan Real Madrid. Rivalitas di antara mereka pada akhirnya akan mencapai titik akhir.

Terlepas dari bagaimana hasil kompromi politik, pada hari Minggu, 26 Oktober 2014, Santiago Bernabeu akan menjadi tuan rumah untuk El Clasico pertama di musim ini.

Siapa yang tersenyum paling akhir di laga itu, hanya waktu yang akan menjawabnya. Tapi yang bisa dipastikan bahwa selama 90 menit, dua raksasa sepakbola Spanyol itu akan berjuang habis-habisan, bukan hanya karna berebut kemenangan tapi bisa jadi mewakili kebanggaan daerah masing-masing
.


El Clasico Terbaru




Real Madrid meraih tiga angka penuh setelah memenangi drama El Clasico di Santiago Bernabeu melawan rival bebuyutan mereka Barcelona, Sabtu (25/10) malam WIB.
Gol dari Cristiano Ronaldo, Pepe dan Karim Benzema yang mengantar Real Madrid menang 3-1 atas Barcelona. Ada pun gol tim tamu dicetak oleh Neymar di awal laga.
Meski menang, Real Madrid belum bisa menggeser Barcelona dari puncak klasemen La Liga Spanyol. Los Merengues mengoleksi 21 angka dari sembilan partai, masih tertinggal satu poin dari Barcelona.
Babak I
Barcelona unggul cepat lewat gol Neymar. Pemain asal Brasil itu sukses memaksimalkan umpan dari Luis Suarez dengan menempatkan bola jauh dari jangkauan Iker Casillas.
Keunggulan Barcelona di menit keempat nyaris dibalas Real Madrid lewat dua aksi Karim Benzema dalam satu serangan. Sayangnya bola hanya mengenai mistar Oscar Bravo di menit 11.
Kiper Barcelona itu kembali menanggulangi bola kiriman Toni Kroos dan Cristiano Ronaldo.
Lionel Messi berkesempatan menggandakan keunggulan Barcelona, sekaligus menyamai rekor gol Telmo Zarra di menit 22. Namun bola tendangannya berhasil dibendung Casillas, sementara sontekannya semenit kemudian, menyambut umpan Luis Suarez masih menyamping dari gawang.
Di menit 34, Gerard Pique membuat pelanggaran hand ball di kotak penalti, yang berujung pada sanksi kartu kuning untuknya dan tendangan 12 pas buat Real Madrid. Cristiano Ronaldo tak kesulitan untuk menyamakan kedudukan lewat tendangan penaltinya.
Setelah kecolongan, Barcelona berusaha balik menekan dengan memaksimalkan ball possession. Tapi sesekali pemain tuan rumah bisa mencuri bola dan menekan ulang. Di menit 44, James Rodriguez nyaris membawa Real Madrid memimpin dengan sundulannya.
Berakhirnya waktu normal 45 menit di paruh pertama juga menjadi berakhirnya laga di babak pertama. Tak ada tambahan waktu di interval ini dengan kedudukan sama kuat 1-1.

Babak II
Di 45 menit kedua, Barcelona masih mempertahankan gaya bermain dengan dominasi penguasaan bola, sementara Real Madrid mengandalkan serangan balik cepat.
Di menit 49, strategi itu nyaris menuai hasil setelah Benzema merangsek masuk ke jantung pertahanan Barcelona dan menyodorkan bola untuk ditendang Ronaldo. Namun Pique berada di waktu yang tepat untuk memblok bola dan berujung tendangan sudut.
Toni Kroos pun menuju ke sudut lapangan untuk mengambil sepak pojok. Bola dikirim ke kotak penalti dan bisa disambut Pepe dengan tandukan keras berujung gol. Real Madrid balik memimpin di menit 50.
Jeremy Mathieu membuat tendangan kejutan di menit 56, beruntung Casillas masih sigap mengamankan gawangnya.
Tepat satu jam pertandingan berjalan, serangan balik cepat Real Madrid kembali membuahkan hasil. Berawal dari tendangan sudut Ivan Rakitic, bola berhasil direbut Isco. Andres Iniesta sempat menghadang, tapi salah pengertian dengan rekannya yang memudahkan Isco untuk terus merangsek ke jantung pertahanan. Bola disodorkan ke James Rodriguez dan diteruskan ke Benzema untuk dituntaskan dan mengubah kedudukan menjadi 3-1 untuk tuan rumah.
Lima menit kemudian, gawang Oscar Bravo kembali nyaris kecolongan lewat serangan balik cepat yang dibangun Marcelo. Beruntung kali ini upaya Real Madrid bisa digagalkan.
Sementara Barcelona masih kesulitan menembus ketatnya pertahanan Real Madrid. Hampir semua skema serangan yang dibangun digagalkan Sergio Ramos dkk.
Di lima menit jelang laga berakhir, Carlo Ancelotti menarik Isco dan memasukkan Asier Illaramendi, juga Benzema digantikan dengan Sami Khedira untuk memperkuat sektor tengah guna mempertahankan keunggulan. Alvaro Arbeloa juga masuk menggantikan Luka Modric. Strategi itu terbukti berhasil dengan skor 3-1 untuk kemenangan tuan rumah bertahan hingga berakhirnya laga.

Berikut highlight nya :



Squad Real Madrid 2014-2015


Skuad Real Madrid Musim 2014-2015

Real Madrid merupakan salah satu klub terbaik di Eropa dan dunia. Real Madrid adalah klub sepakbola yang berasal dari kota Madrid, ibukota Spanyol. Total mereka telah mengoleksi 32 gelar La Liga Spanyol, 19 gelar Coppa del Rey, dan 9 gelar Supercoppa de Espana. Di level Eropa, mereka menjadi klub terbaik dengan total 10 gelar Liga Champions dimana gelar kesepuluh alias La Decima diraih di tahun 2013-2014 dengan mengalahkan rival sekota Atletico Madrid. Selain itu, mereka juga mengoleksi 2 gelar Europa League, 2 UEFA Super Cup dan 3 Intercontinental Cup. Real Madrid terkenal memiliki persaingan dan rivalitas sengit dengan Barcelona. Pertandingan keduanya disebut dengan derby El Clasico, dan menjadi salah satu duel paling banyak ditonton dan paling ditunggu di jagad sepakbola dunia.

Di musim 2014-2015, Real Madrid berstatus sebagai juara bertahan Liga Champions. Mereka tergabung bersama Liverpool dalam grup UCL. Real Madrid melakukan revolusi di bursa transfer dengan pembelian James Rodriguez dari klub AS Monaco, yang menjadi top skor Piala Dunia. Mereka juga memboyong Toni Kroos dari Bayern dan kiper Keylor Navas dari Levante. Sebagai gantinya, Real Madrid menjual kiper Diego Lopez, gelandang Xabi Alonso, winger Angel di Maria dan penyerang muda Alvaro Morata. 

Real Madrid juga disebut sebagai tim dengan skuad yang komplit dengan bintang-bintang hebat sebagai starter. Mereka masih memiliki Cristiano Ronaldo sebagai bintang superstar utama tim. Selain itu juga ada sang pemain termahal dunia, Gareth Bale serta jenderal lapangan tengah Luka Modric. Belum lagi nama-nama lain seperti Iker Casillas, Sergio Ramos, Marcelo dan Karim Benzema. Berikut akan kami sajikan skuad lengkap yang membela tim Los Blancos Real Madrid yang saat ini masih dilatih oleh pelatih asal Italia, Carlo Ancelotti.






Kiper

1 - Iker Casillas (Spanyol)
13 - Keylor Navas (Kosta Rika)
25 - Pacheco (Spanyol)

Defender

2 - Raphael Varane (Prancis)
3 - Pepe (Portugal)
4 - Sergio Ramos (Spanyol)
5 - Fabio Coentrao (Portugal)
12 - Marcelo (Brasil)
15 - Dani Carvajal (Spanyol)
17 - Alvaro Arbeloa (Spanyol)
18 - Nacho (Spanyol)

Midfielder

6 - Sami Khedira (Jerman)
8 - Toni Kroos (Jerman)
10 - James Rodriguez (Kolombia)
11 - Gareth Bale (Wales)
19 - Luka Modric (Kroasia)
23 - Isco (Spanyol)
24 - Asier Illarramendi (Spanyol)

Forward

7 - Cristiano Ronaldo (Portugal)
9 - Karim Benzema (Prancis)
14 – Javier Hernandez (Meksiko)
20 - Jese Rodriguez (Spanyol)



10 Pemain Legendaris Real Madrid

Sulit. Itu kata yang harus saya ucapkan ketika akan memilih 10 pemain terbaik Real Madrid sepanjang masa. Sejak awal berdiri, Madrid telah memiliki ratusan pemain bertalenta luar biasa. Permasalahan utamanya adalah, tim ini memang gemar mengumpulkan pemain-pemain terbaik dunia semenjak puluhan tahun lalu. Tidak seperti Manchester City yang baru-baru ini saja memiliki kegemaran yang sama. Tapi bagi saya, dibawah ini adalah daftar pemain yang memberikan pengaruh paling besar dalam menjaga kejayaan Los Merengues.

Real Madrid


Real Madrid Club de Futbol bermula pada tahun 1897. Saat itu beberapa mahasiswa Institución libre de enseñanza yang terdiri dari lulusan Universitas Oxford dan Cambridge mendirikan sebuah klub sepakbola bernama Football Club Sky. Klub ini lalu terpecah  2 pada  tahun 1900 menjadi New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Pada 6 Maret 1902 klub kembali terpecah dan melahirkan Madrid Football Club. Tanggal ini tercatat sebagai tanggal berdirinya Real Madrid.


Tiga tahun setelah berdiri, tepatnya pada 1905, Madrid sukses merebut gelar perdananya yakni Copa Del Rey. Saat itu Madrid mengalahkan Athletic Bilbao di partai final. Gelar ini berhasil dipertahankan Madrid empat tahun berturut-turut sampaui tahun 1908.

Tahun 1920, Madrid berhak menggunakan gelar Real setelah Raja Alfonso XIII memberikan gelar tersebut. Sejak saat itu klub ini menggunakan nama Real Madrid dan juga memiliki simbol kerajaan pada logonya. Kompetisi La Liga pertama kali bergulir pada 1929. Namun, Madrid baru berhasil merebut gelar perdana pada 1931-32. Mereka berhasil mempertahankan gelar tersebut setahun selanjutnya.

Santiago Bernabeu Yeste terpilih sebagai Presiden Madrid pada 1945. Di bawah kepemimpinannya, Madrid membangun Stadion Nuevo Estadio Chamartín dan tempat latihan tim di Ciudad Deprtiva yang sebelumnya telah hancur karena terjadinya Perang Saudara di Spanyol. Stadion Estadion Chamartin lalu berganti nama menjadi Santiago Bernabeu pada 1955 untuk menghormati jasa Bernabeu. Salah satu jasa Bernabeu adalah mendatangkan pemain-pemain asing, termasuk Alfredo di Stefano yang  menjadi kunci Madrid dalam meraih gelar demi gelar.

Pada tahun 1955, Bernabeu bersama Gabriel Hanot (jurnalis olahraga L?Equipe) memunculkan ide untuk menggelar kompetisi antarklub Eropa. Kompetisi ini merupakan cikal bakal dari Liga Champions yang kita kenal sekarang. Madrid menunjukkan dominasinya di kancah Eropa. Mereka 5 kali berturut menjuarai Liga Champions sejak 1956 sampai 1960. Prestasi yang tak bisa disamai klub mana pun sampai saat ini. Setelah lima kali berturut-turut menjadi juara, Madrid secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA.

Prestasi Madrid di Eropa berlanjut pada musim 1959-60. Saat itu Madrid sukses menjadi juara Liga Champions untuk keenam kalinya dengan mengalahkan Partizan Belgrade di partai puncak. Di partai final, Madrid menurunkan seluruh pemain berkebangsaan Spanyol, itu kali pertama terjadi dalam sejarah pertandingan antarklub Eropa. Kejayaan Madrid pada tahun 1960 berlanjut dengan gelar Piala Intercontinental. Madrid mengalahkan klub Uruguay, Penarol dengan agregat 5-1.

Tak hanya di kancah domestik, Los Blancos ? julukan Madrid ? juga berjaya di kancah domestik. Di liga domestik dari musim 1953-54 sampai musim 1977-78 Madrid telah meraih 16 gelar La Liga. Di Copa del Rey dari tahun 1946 sampai tahun 1975 Madrid meraih enam gelar.

Presiden Santiago Bernabeu meninggal dunia pada 2 Juli 1978. Tercatat, dia menjabat sebagai Presiden Madrid kurang lebih 33 tahun lamanya.Dia juga menorehkan sejarah sebagai Presiden terlama yang pernah menjabat di Madrid.

Madrid sempat mengalami pasang surut prestasi. Pada tahun 1980-an Madrid dengan pemain-pemain seperti Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno, dan Míchel sempat menuai kesuksesan. mereka berhasil memenangkan dua Piala UEFA, lima gelar Liga Spanyol berturut-turut, satu Piala Spanyol, dan tiga Piala Super Spanyol.

Pada musim 1997-98, Madrid sukses mengobati dahaga mereka di ajang Liga Champions. Di bawah pelatih Jupp Heynckes, Madrid berhasil keluar sebagai juara untuk pertama kalinya sejak 32 tahun dengan mengalahkan Juventus 1-0 di partai puncak. Akhir tahun 1998, Madrid semakin berjaya dengan merebut Piala Intercontinental.

Pada 16 Juli 2000, Florentino Perez terpilih sebagai Presiden Madrid. Dia tak ragu mengeluarkan banyak uang untuk pemain-pemain bintang yakni Zinedine Zidane, Ronaldo, Luís Figo, Roberto Carlos, Raul dan David Beckham. Di masa kepemimpinannya, Perez berhasil membawa Madrid meraih banyak piala sejak tahun 2001 sampai tahun 2003 yakni dua gelar La Liga (2001 dan 2003), dua Piala Super Spanyol (2001 dan 2003), satu Liga Champions (2002), satu Piala Super Eropa (2002), dan satu Piala Intercontinental (akhir tahun 2002).

Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli 2006 dan kemudian ia mengangkat Fabio Capello sebagai pelatih baru dan Predrag Mijatovi? sebagai direktur sepak bola yang baru. Real Madrid memenangkan gelar La Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Namun Capello tetap dipecat karena gagal mempersembahkan gelar Liga Champions. Musim selanjutnya, Madrid di bawah kepelatihan Bernd Schuster berhasil mempertahankan gelar La Liga.

Florentino Perez kembali terpilih sebagai Presiden Madrid pada 1 Juni 2009. Dia kembali mendatangkan pemain-pemain bintang ke Santiago Bernabeu termasuk Cristiano Ronaldo yang menjadi pemain termahal dunia. Namun, apa daya tiga musim berturut-turut sejak musim 2009 Madrid harus berada di bawah bayang-bayang Barcelona. Mereka tiga kali finish sebagai runner-up dan gagal menjadi juara Liga Champions.

Awal musim 2010/2011 Perez membawa Jose Mourinho yang baru saja mempersembahkan gelar treble winners untuk Inter Milan. Namun nama besar Mourinho saat itu hanya bisa memberikan Madrid gelar Piala Copa del Rey setelah berhasil mengalahkan Barcelona di babak final.

Sejak kompetisi La Liga bergulir pada 1929 hingga sekarang, Madrid bersama Athletic Bilbao dan Barcelona tercatat sebagai tim yang tak pernah terdegradasi.



Prestasi Real Madrid:

Domestik:
31 kali Juara La Liga: Tahun 1932 ; 1933 ; 1954 ; 1955 ; 1957 ; 1958 ; 1961 ; 1962 ; 1963 ; 1964 ; 1965 ; 1967 ; 1968 ; 1969 ; 1972 ; 1975 ; 1976 ; 1978 ; 1979 ; 1980 ; 1986 ; 1987 ; 1988 ; 1989 ; 1990 ; 1995 ; 1997 ; 2001 ; 2003 ; 2007 ; 2008
19 kali Juara Piala Spanyol: Tahun 1905 ; 1906 ; 1907 ; 1908 ; 1917 ; 1934 ; 1936 ; 1946 ; 1947 ; 1962 ; 1970 ; 1974 ; 1975 ; 1980 ; 1982 ; 1989 ; 1993 ; 2011, 2014
8 kali Juara Piala Super Spanyol: Tahun 1988 ; 1989 ; 1990 ; 1993 ; 1997 ; 2001 ; 2003 ; 2008
Eropa:
10 kali Juara European Cup/UEFA Champions League: Tahun 1956 ; 1957 ;
1958 ; 1959 ; 1960 ; 1966 ; 1998 ; 2000 ; 2002 ; 2014
2 kali Juara Piala UEFA/UEFA Europa League: Tahun 1985 dan 1986
2 kali Runner up Piala Winner: Tahun 1971 dan 1983
1 kali Juara Piala Super UEFA: Tahun 2002
Dunia:
3 kali Juara Piala Intercontinental (berubah nama menjadi FIFA Club
World Cup): Tahun 1960 ; 1998 ; 2002